Jokowi Dianjurkan Sulap Maraknya Mobil Murah Jadi Sumber PAD
MARAKNYA produksi mobil murah dari berbagai produsen Jepang dan Eropa dinilai akan menjadi tantangan sendiri bagi Gubernur terpilih Joko Widodo dalam menata kesemrawutan lalu lintas dan mengurai kemacetan di Ibukota.
Namun, Jokowi dianjurkan untuk menyulap maraknya mobil murah tersebut menjadi potensi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Mobil murah seharga Rp 75-100 juta akan menjadi kendala bagi Gubernur baru Jokowi dan Ahok dalam menata transportasi Jakarta," kata pengamat transportasi Djoko Setijowarno, kepada Jurnal Nasional, Jakarta, Jumat (5/10) melalui pesan singkatnya.
Kemacetan di Jakarta akan diuji dengan mobil-mobil murah (LCGC) hasil dari program pemerintah itu, belum lagi ditambah produk-produk Esemka yang juga bakal diproduksi massal.
Djoko memberi nasehat agar Jokowi segera menerapkan kenaikan parkir untuk menghindari keberadaan mobil-mobil tersebut di jalan-jalan DKI. "Salah satu cara untuk menghadang agar mobil murah tak berseliweran di jalan adalah dengan melipatgandakan tarif parkir dan mengubah jadi model parkir berlangganan," katanya.
Mobil Esemka yang dipopulerkan oleh Joko Widodo direncanakan akan diproduksi massal oleh PT SMK di Solo dengan dukungan pendanaan dari koperasi-koperasi seluruh SMK di Surakarta. Bila rencana ini berhasil, Joko Widodo dituntut dapat memberikan solusi kemacetan tanpa harus membatasi penjualan mobil murah di ibukota.
Menurut Djoko, tantangan ini dapat dijawab oleh Jokowi dengan memanfaatkannnya menjadi sumber pendapatan bagi kas Pemda. "Dengan jumlah kendaraan bermotor yang ada, tidak termasuk wilayah Bodetabek, pendapatan bis mencapai Rp 1 triliun pertahun untuk on street parking. Petugas digaji bulanan," katanya.
Dikatakan Djoko, Jokowi harus melakukan hal tersebut mengingat perparkiran Jakarta merupakan yang termurah di dunia. "Parkir tak sekadar untuk genjot PAD, tapi bagian dari manajemen transportasi. Parkir di Jakarta merupakan yang termurah di dunia untuk kota-kota metropolitan. Pendapatan parkir, sebagian bisa digunakan untuk subsidi transjakarta," katanya.
http://www.jurnas.com/news/72996
Namun, Jokowi dianjurkan untuk menyulap maraknya mobil murah tersebut menjadi potensi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Mobil murah seharga Rp 75-100 juta akan menjadi kendala bagi Gubernur baru Jokowi dan Ahok dalam menata transportasi Jakarta," kata pengamat transportasi Djoko Setijowarno, kepada Jurnal Nasional, Jakarta, Jumat (5/10) melalui pesan singkatnya.
Kemacetan di Jakarta akan diuji dengan mobil-mobil murah (LCGC) hasil dari program pemerintah itu, belum lagi ditambah produk-produk Esemka yang juga bakal diproduksi massal.
Djoko memberi nasehat agar Jokowi segera menerapkan kenaikan parkir untuk menghindari keberadaan mobil-mobil tersebut di jalan-jalan DKI. "Salah satu cara untuk menghadang agar mobil murah tak berseliweran di jalan adalah dengan melipatgandakan tarif parkir dan mengubah jadi model parkir berlangganan," katanya.
Mobil Esemka yang dipopulerkan oleh Joko Widodo direncanakan akan diproduksi massal oleh PT SMK di Solo dengan dukungan pendanaan dari koperasi-koperasi seluruh SMK di Surakarta. Bila rencana ini berhasil, Joko Widodo dituntut dapat memberikan solusi kemacetan tanpa harus membatasi penjualan mobil murah di ibukota.
Dikatakan Djoko, Jokowi harus melakukan hal tersebut mengingat perparkiran Jakarta merupakan yang termurah di dunia. "Parkir tak sekadar untuk genjot PAD, tapi bagian dari manajemen transportasi. Parkir di Jakarta merupakan yang termurah di dunia untuk kota-kota metropolitan. Pendapatan parkir, sebagian bisa digunakan untuk subsidi transjakarta," katanya.
http://www.jurnas.com/news/72996
Jokowi Dianjurkan Sulap Maraknya Mobil Murah Jadi Sumber PAD
Reviewed by Redaksi
on
11:44 PM
Rating:
Reviewed by Redaksi
on
11:44 PM
Rating:
Post a Comment